Kutu frengki atau dalam bahasa ilmiahnya Alphitobius diaperinus, adalah kutu yang dianggap sering sebagai pembawa penyakit unggas. Kutu ini tergolong ke dalam ordo Coleoptera atau masuk ke dalam kelompok kumbang.
Kutu frengki memiliki ciri dua lapis bagian sayap, dimana sepasang sayap terluar yang lebih tebal yang dijadikan sebagai pelindung sayap di bagian dalam yang memiliki tekstur lebih tipis. Pasangan sayap yang lebih tebal juga sering disebut sebagai eliteron (elitera).
Kutu ini sering ditemui di dalam kandang ayam yang memiliki kondisi lembab. Biasanya kutu ini sering menyelinap di bagian litter maupun tumpukan kotorandi sekitar kandang ayam.
Kutu frengki juga sering ditemukan di area gudang pakan dan di dalam tempat pakan ayam. Hal itu karena kutu frengki memakan tepung, beras, kedelai, kacang-kacangan, dan makanan ayam yang lembab.
Kutu ini dianggap sebagai hama yang merugikan peternak ayam broiler. Hal itu karena kutu ini dianggap sebagai pembawa bakteri penyebab penyakit seperti E. Coli maupun virus penyebab Gumboro.
Bagaimana Cara Kutu Frengki Berkembangbiak?
Kutu frengki menjadi kumbang yang mengalami metamorfosis sempurna, dimana berawal dari larva, pupa hingga berakhir menjadi kumbang dewasa.
Perkembangbiakannya diawali dari kutu frengki yang meletakkan telurnya di tempat lembab, seperti litter, kolong kandang, tempat pakan, gudang pakan, dan tempat lembab lainnya.
Telur kutu ini hanya memiliki ukuran 1,5 mm dan berwarna cream keputihan. Dalam kondisi tertentu, biasanya kandang yang memiliki celah-celah bambu akan sering ditemukan telur ini di sepanjang retakan bangunan. Atau dalam keadaan lain, telurnya juga sering ditemukan di dalam manur atau litter yang menggumpal.
Satu kali bertelur, kutu ini mampu menghasilkan telur yang mencapai 200 butir hingga ribuan.
Cara Menangani dan Mencegah Kutu Frengki
Terdapat beberapa cara untuk menangani kutu frengki, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, selalu usahakan untuk melakukan pembersihan feses dalam interval waktu sekali seminggu. Apabila masuk dalam musim hujan, peternak wajib membersihkan kandang dalam jangka waktu yang lebih pendek. Hal itu untuk menghindari penumpukkan kotordan dan suasana lembab di sekitar kandang.
Kedua, setelah kotoran sudah tidak menumpuk maka dilakukan penyemprotan insektisida dan fogging di sekitar area kandang. Penggunaan insektisida kimia diperlukan apabila di dalam kandang populasi kutu frengki sangatlah tinggi. Namun yang perlu diperhatikan adalah penggunaan insektisida harus menggunakan takaran dosis yang dianjurkan.
Ketiga, penerapan biosecurity dan sanitasi kandang yang intensif sangat penting untuk dilakukan. Pembersihan mikro seperti pada bagian sela-sela kandang, gudang pakan, dan tempat pakan ayam sangat penting diperhatikan agar kutu frengki tidak mudah berkembangbiak.
Untuk menjaga kandang agar selalu bersih dan steril diperlukan program yang disiplin. Kondisi kandang yang baik sangat penting untuk diperhatikan, karena akan berdampak pada kondisi kesehatan ayam.