Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenal Ayam Petelur (Layer), Sebuah Rekayasa Teknologi untuk Menghasilkan Ayam Petelur yang Berkelanjutan

10 Jan 2025 | Januari 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-11T01:40:27Z

Mengenal Ayam Petelur


Ayam petelur yang banyak saat ini dijumpai sebagai ayam penghasil telur di tingkat end customer merupakan ayam yang berasal ddari persilangan galur murni ayam hutan yang didomestikasi dan diseleksi secara genetik untuk menghasilkan galur dengan genetik terbaik. 


Ayam yang beredar di masyarakat saat ini merupakan ayam final stock (FS) dimana ayam ini merupakan ayam yang secara genetik didesain khusus untuk menghasilkan telur. Ayam FS ini dihasilkan dari persilangan indukan yang disebut sebagai parent stock (PS). 


Indukan ayam petelur PS dihasilkan dari breeding farm yang berada melakukan persilangan dari galur Grant Parent Stock (GPS) breeding farm. Jenis indukan GPS ini hanya ditemukan dan diproduksi oleh perusahaan integrator raksasa yang memiliki hak untuk melakukan breeding, seperti PT Japfa Comfeed Indonesia dan PT Charoen Pokphand Indonesia. 


Indukan ayam GPS merupakan bibit unggul yang dihasilkan dari rekayasa genetik dari galur murni ayam petelur atau pure line yang sudah mengalami seleksi dan rekayasa genetika melalui riset selama puluhan tahun untuk menghasilkan strain yang memiliki kualitas terbaik.


Untuk memahami dari proses persilangan GPS dan PS sehingga menghasilkan FS terbaik dapat dilihat melalui gambar berikut ini:


Skema Breeding Ayam Layer Coklat (Lohmann Guidebook, 2019)


Jenis Bibit Ayam Petelur

Ayam petelur final stock (FS) merupakan ayam final stock yang dihasilkan dari ayam ras atau berasal dari persilangan parent stock (PS). Ayam petelur FS mulai bertelur pada usia 18 minggu dan menghasilkan satu butir telur setiap 25-26 jam. Jika diakumulasi dalam waktu satu tahun, ayam petelur FS mampu menghasilkan telur sekitar 300 butir per tahun dan biasanya bertelur setiap pagi atau sore hari. Ayam petelur dapat dibagi menjadi dua, yaitu ayam petelur ringan (Light Breed) dan ayam petelur medium (Medium Breed):


  1. Ayam Petelur Ringan (Light Breed)


Ayam Petelur Jenis Ringan (Light Breed)


Ayam petelur ringan adalah jenis ayam petelur yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan ayam petelur medium. Strain ayam petelur ringan biasanya memiliki pertumbuhan yang lebih cepat, tetapi ukuran tubuhnya cenderung lebih kecil. Ayam petelur ringan umumnya menghasilkan telur dengan ukuran lebih kecil namun jumlah yang cukup tinggi. 


Ayam jenis ini memiliki tingkat efisiensi pakan yang baik, artinya mereka dapat menghasilkan banyak telur dengan jumlah pakan yang relative sedikit. 


Ayam petelur ringan juga cenderung lebih aktif dan lincah. Ayam tipe ini umumnya berasal dari galur murni white leghorn yang mampu bertelur lebih dari 260 butir/tahun. Disisi lain ayam tipe petelur ringan sensitif terhadap cuaca panas dan kebisingan lingkungan. Ayam jenis ini tidak banyak dikembangbiakan di Asia termasuk di Indonesia karena jenis warna dan ukuran telurnya yang tidak banyak disukai oleh konsumen dari Indonesia. 


  1. Ayam Petelur Medium (Medium Breed)

Ayam Petelur Jenis Medium (Medium Breed)


Ayam petelur medium, di sisi lain, memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan ayam petelur ringan. Ayam jenis ini umumnya memiliki pertumbuhan yang sedikit lebih lambat, tetapi memiliki potensi produksi telur yang lebih tinggi. Strain ayam petelur medium sering kali menghasilkan telur dengan ukuran sedang hingga besar, tetapi jumlah telur yang diproduksi sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ayam petelur ringan. 


Ayam petelur medium cenderung lebih tenang dan memiliki tingkat aktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam petelur ringan. Ayam ini umumnya mempunyai warna bulu coklat dan menghasilkan telur berwarna coklat. Strain dari ayam petelur medium yang banyak dikembangbiakan di Indonesia antara lain Lohmann brown, Hysex Brown, Hyline Brown dan Isa Brown. 


Ayam jenis ini banyak dikembangbiakan di daratan Asia termasuk Indonesia. Telur yang dihasilkan oleh ayam jenis medium ini memiliki cangkang berwarna coklat dan banyak disukai oleh masyarakat Indonesia.


×
Berita Terbaru Update