Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenal Ayam Broiler, Ciri-Ciri dan Kelebihannya

18 Des 2024 | Desember 18, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-18T14:00:04Z

Meningkatkan Imunitas Ayam Pedaging Menggunakan Hydrolysable Tannin - Unair  News

Ayam broiler menjadi salah satu komoditas unggulan dan paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Itu karena ayam ini memiliki pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan ayam kampung. 

Daging ayam broiler cenderung memiliki karakteristik lebih empuk dan kenyal dibandingkan ayam kampung yang lebih berserat. Meskipun begitu, dengan karakteristik daging yang lebih tebal dan kurang berserat, adanya ayam broiler memberikan angin segar terhadap pemenuhan kebutuhan protein hewani nasional. 

Karena produktivitasnya yang sangat cepat, membuat ayam broiler menjadi satu-satunya komoditas peternakan yang surplus bahkan bisa didistribusikan ke luar negeri. Bayangkan, hanya membutuhkan kurang dari 7 minggu (35 hari) saja, ayam ini mampu menghasilkan bobot daging mencapai 1,5-2 kg per ekor. 

Untuk lebih jelas, ayam broiler dan ayam kampung memiliki perbedaan tidak hanya dilihat dari umur dan manajemen pemeliharaan, namun juga bisa dilihat dari kandungan gizinya. 

  1. Perbedaan Kandungan Gizi

Ayam broiler memiliki karakteristik lebih banyak kandungan kalori dan lemak. Dalam 100 gram daging ayam broiler, mengandung 295 kkal energi, 37 gram protein, dan 14,7 gram lemak. Sementara di dalam 100 gram daging ayam kampung hanya mengandung 246 kkal energi, 37,9 gram protein, dan 9 gram lemak. 

Meskipun mengandung kalori dan lemak yang lebih rendah, ayam kampung memiliki kandungan zat gizi lebih tinggi dibandingkan ayam broiler. 

Kandungan mineral dari kedua ayam ini juga tidak main-main, karena kedua ayam ini mengandung mineral penting untuk tubuh, termasuk fosfor dan kalsium, hingga vitamin A dan vitamin B1. 

  1. Manajemen Pemeliharaan

Ayam broiler cenderung memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dibandingkan ayam kampung. Ayam broiler memiliki masa pertumubuhan hanya 35 hari saja untuk dipanen dengan bobot 2 kilogram per ekor. Sedangkan ayam kampung membutuhkan setidaknya 7 bulan untuk menghasilkan bobot yang sama. 

Ayam broiler cenderung memiliki efisiensi pakan yang lebih rendah (FCR) dibandingkan ayam kampung. 

Walaupun memiliki pertumbuhan yang cepat, ayam broiler ternyata rentan terhadap berbagai macam penyakit sehingga memerlukan perawatan intensif. 

  1. Harga Jual

Dari segi harga jual, ayam kampung memiliki harga jual yang lebih mahal dibandingkan ayam broiler. Hal itu karena ayam kampung memiliki pertumbuhan yang lebih lama sehingga produktivitasnya menjadi lebih lama dan untuk menghasilkan daging yang siap konsumsi harus membutuhkan waktu yang lebih lama. Itu lah yang menyebabkan harga jual ayam kampung lebih mahal dibandingkan ayam broiler. 

Meskipun begitu, ayam broiler juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus diketahui oleh masyarakat. Berikut ini beberapa kelebihan dari daging ayam broiler. 

  • Memiliki daging yang lebih gemuk, tebal, dan cerah dibandingkan ayam kampung

  • Tekstur daging lebih lembut

  • Kulit ayam broiler terlihat lebih fresh dan licin serta mudah sobek

  • Memiliki lemak subkutan lebih banyak di bagian kulit

  • Memiliki FCR lebih rendah

Meskipun ayam broiler memiliki banyak kelebihan, ternyata beberapa hal yang harus tetap diwaspadai, diantaranya seperti berikut:

  1. Infeksi bakteri Salmonella dan Campylobacter

Karena ayam broiler memiliki sensitifitas dan kerentaan terhadap penyakit sangat tinggi, sehingga membuat ayam ini sangat mudah menjadi terserang dan carier penyakit yang berasal dari bakteri, seperti Salmonella dan Campylobacter. 

Bakteri Salmonella biasanya hidup di beberapa bagian tubuh ayam bagian luar, seperti bulu, paruh, kaki, hingga ekor. Sedangkan bakteri Campulobacter biasanya ditemukan di bagian jeroan. 

  1. Mengandung senyawa logam berat

Dalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa daging ayam broiler tercemar logam berat, terutama kadmium (Cd), besi (Fe), dan seng (Zn). Kandungan logam berat tersebut paling banyak ditemukan di bagian dada dan paha ayam broiler. 

  1. Mengandung antibiotik

Meskipun pemakaian antibiotik pada ayam broiler sudah dilarang oleh pemerintah, namun juga bisa saja masih ada peternak nakal yang masih menggunakan antibiotik untuk mempercepat pertumbuhan ayam broiler, seperti Antibiotic Growth Promotor (AGP). Jadi pastikan kamu menjadi pembeli daging ayam yang selektif ya. 


×
Berita Terbaru Update