Pakan ayam menyumbang setidaknya 55-70% dari total beban biaya produksi dari bisnis pemeliharaan ayamb broiler. Pakan berperan penting terhadap berhasil atau tidaknya hasil akhir bobot badan ayam broiler sebelum dipanen.
Pakan yang berkualitas juga membutuhkan formulasi yang tepat sesuai dengan masing-masing fase pemeliharaan ayam broiler. Ayam broiler selain sangat sensitif terhadap faktor lingkungan, tetapi juga kualitas pakan menentukan performa ayam broiler pada saat masa pemeliharaan.
Tidak jarang, peternak selalu menambahkan bahan pakan alternatif lainnya untuk menghasilkan bobot badan yang lebih maksimal. Salah satu pakan tambahan yang diberikan kepada ayam broiler adalah fitobiotik
Fitobiotik Pakan Alternati Berbasis Herbal
Semenjak antibiotik growth promotor (AGP) dilarang oleh pemerintah, pelaku industri perunggasan harus berputar otak untuk mendapatkan pengganti pakan aditif yang dapat mendorong performa unggas menjadi lebih optimal dan tidak memberikan efek resisten terhadap daging yang dihasilkan.
Fitobiotik juga bisa disebut fitobiotik atau fitogenik adalah senyawa bioaktif yang berasal dari tumbuhan. Saat ini, sudah lebih dari 5000 fitobiotik sudah teridentifikasi dari berbagai macam buah-buahan, sayuram, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, herbalm dan minyak esensial.
Beberapa contoh fitobiotik yang dapat digunakan sebagai pakan aditif untuk ayam broiler diantaranya seperti temulawak, kunyit, jintan hitam, bawang putih, jahe, dan beberapa tanaman lainnya.
Cara Kerja dan Manfaat Fitobiotik
Fitobiotik sebagai pakan aditif dapat memperngaruhi sistem syaraf, metabolisme, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Rasa yang ditimbulkan oleh tanaman dapat menstimulasi ayam broiler untuk mengeluarkan kelenjar saliva dan mensekresi cairan pencernaan, terutama pada lambung, hati, pankreas, dan usus halus.
Stimulasi tersebut dapat memberikan suasana asam yang berpengaruh positif dan berefek toksik pada patogen yang berada di saluran pencernaan.
Tanaman fitobiotik juga dapat memberikan fungsi sebagai immunomodulator dan antimicrobia. Sehingga dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh ayam broiler.
Fitobiotik juga memiliki senyawa metabolit sekunder dimana hal ini dapat bermanfaat bagi tubuh ayam, bukan hanya sebagai pakan aditif, tetapi juga berfungsi secara biokimia, bioaktif, maupun aktivitas kimia lainnya yag dapat meningkatkan fungsi pencernaan ayam.
Sistem pencernaan ayam broiler merupakan bagian penting yang harus diperhatikan, karena sistem pencernaan yang baik berdampak pada penyerapan nutrisi yang maksimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas ayam broiler selama fase pemeliharaan.
Banyak negara di dunia yang sudah meninggalkan antibiotik yang memberikan dampak negatif pada konsumen karena resistensi, kini sudah mengadopsi fitobiotik sebagai pakan aditif mereka. Di Indonesia sendiri fitobiotik juga perlahan mulai diterapkan karena bahan bakunya yang berasal dari tanaman secara alami juga bisa diproduksi sendiri sehingga dapat menekan biaya produksi.
Selain itu, fitobiotik juga berasal dari tanaman organik, dimana hal ini lebih ramah lingkungan dan tentunya berkelanjutan.